The One Minute Teacher (Spencer & Constance Johnson)

Dari beberapa motivational book yang pernah saya baca, akhirnya saya menemukan apa yang saya cari. Bagi saya, buku milik Spencer & Constance Johnson ini hadir tepat pada waktunya karena bisa dibilang saya menemukan buku ini tepat dengan apa yang sedang saya butuhkan sekarang.


The One Minute Teacher memiliki penyajian yang positif dan sederhana bagi reader untuk menanamkan dan menumbuhkan cinta balajar, memupuk kesuksesan dan pencapaian, merasa lebih percaya diri dan bahagia, serta menyajikan yang terbaik di dalam diri kita dan orang lain. Sekali lagi, penyajian dalam buku ini sangat cocok dengan apa yang saya butuhkan saat ini. Main idea dalam penyajian ini adalah cara seseorang mengajar dirinya sendiri dalam jangka satu menit. Mustahil memang, tapi ada beberapa beberapa metode literatur untuk mencapainya.

1. Menetapkan Sasaran Satu Menit
2. Lakukan Pujian Satu Menit
3. Perbaikan Satu Menit

Lebih baik bila menggunakan kata ganti orang pertama (Saya) untuk memaparkan contohnya. Sebelum saya  menetapkan sasaran satu menit apa yang akan saya tuliskan, maka saya akan memikirkan hal apa yang ingin dipelajari dan dicapai, lalu menuliskannya. Saya menuliskan sasaran satu menit tersebut seolah-olah sedang terjadi saat ini.

Sasaran satu menit sudah tersaji, saya mencoba mengajarkan diri sendiri tentang apa yang menjadi sasaran satu menit. Saya bercermin lalu segera memberikan pujian terhadap perilaku saya yang benar atau mendekati benar sesuai dengan sasaran yang saya tetapkan. Saya merasakan hal yang sangat membahagiakan dan kepercayaan diri mulai tumbuh ketika saya memuji diri sendiri. Berhenti sejenak memikirkan tentang perilaku dan diri saya sendiri. Jika merasa lebih baik maka saya akan terus melakukannya sampai ke tingkat keberhasilan.

Ketika saya merasakan bahwa perilaku saya menyimpang dari sasaran yang saya tetapkan, maka pada paruh menit pertama saya dengan cepat akan bersikap jujur terhadap diri sendiri. Merasakan kegagalan akan semakin memperburuk  perasaan saya. Disitulah saya belajar untuk tidak menemukan kegagalan lagi. Selanjutnya pada paruh menit kedua, saya mengingatkan diri saya bahwa betapa buruknya perilaku saya. Mulai memahami diri, merasa kembali nyaman dan kemudian memperbaikinya dengan cara menetapkan sasaran awal, mengajar diri sendiri lalu memberi pujian terhadap diri sendiri. Apabila "sasaran awal" sesuai dengan "perilaku", sebaiknya lanjutkan dengan tetap melakukan hal seperti itu sampai menggapai keberhasilan. 

Bisa dikatakan bahwa saya sudah memiliki sasaran satu menit. Tetapi belum pantas untuk memuji diri sendiri karena saya masih dalam tahap "perbaikan satu menit". Perlu perbaikan yang kuat agar bisa layak mendapatkan pujian dari diri sendiri. Perilaku dan sasaran yang saya miliki belum begitu harmonis sehingga saya harus membaca berulang-ulang sasaran yang sudah saya tulis selama 60 detik dalam sehari. Jika sudah sesuai, maka saya akan melakukan hal itu hingga pada level keberhasilan.  

Comments

Popular posts from this blog

KESEHATAN ANAK : Hindari Kebiasaan Buruk pada Rongga Mulut/Gigi

21st Century Online Bootcamp by Sprout Academy SEA

Masjid Klenteng Al Ridwan