Strategi Mendidik Yang Berkualitas
Mendidik adalah jenis pekerjaan yang membutuhkan metode
tertentu dalam mencerdaskan seseorang melalui sebuah latihan-latihan yang
sistematis. Menurut KBBI, Mendidik merupakan memelihara dan memberi latihan
berupa ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Seorang pendidik tidak bisa dikatakan telah melakukan kegiatan mendidik jika ia
tidak memberikan latihan-latihan yang tentunya memiliki pengaruh besar terhadap
perkembangan pola pikir dan kecerrdasan anak. Latihan-latihan yang dimaksud
seperti evaluasi setelah pemberian materi pembelajaran dalam satu semester atau
setiap satu bab.
http://www.isukepri.com/wp-content/uploads/2014/01/ilustrasi-guru-memberikan-peajaran-kepada-siswa.jpg |
Sekilas saya teringat dengan sebuah argument seorang sosiolog
Paul Freire dalam buku milik Baharudin yang berjudul Sosiologi Pendidikan, yang dimana Paul menyatakan
bahwa pendidik/guru harus meiliki strategi yang ampuh dalam mendidik anak murid
dan tidak terus-terusan menggunakan “sistem bank” yakni sistem pengajaran yang
dilakukan dengan cara guru mandikte lalu murid mencatat, guru memberi
soal/pertanyaan lalu murid menjawab, dan akhirnya menggunakan metode yang
itu-itu saja. Dalam hal ini, pendidik haruslah membuka mindset-nya dengan
tujuan menciptakan metode-metode yang luar biasa dalam mendidik anak agar
nantinya ketika anak tersebut lulus dari sekolah ia bisa memiliki kualitas tinggi dalam segala
aspek kehidupan.
Adapun langkah-langkah alternatif yang bisa menjadi rujukan
para guru dalam mendidik anak diantaranya sebagai berikut :
- Melakukan pemanasan atau relaksasi dalam memulai proses pembelajaran seperti, mengajak peserta didik untuk menyanyikan suatu lagu yang bersifat riang gembira agar motivasi belajar mereka bisa bangkit. Bisa juga menggunakan cara lain seperti, menggerakkan bagian badan secara perlahan.
- Ketika pemberian materi pembelajaran, guru hendaknya menggunakan metode mengajar yang disesuaikan dengan suasana lingkungan dan mood peserta didik. Ada banyak metode mengajar yang bisa digunakan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran yakni, metode ceramah, metode latihan (exercise), metode permainan (gaming), dan sebagainya. Mengapa demikian ? karena satu metode tidak bisa digunakan untuk semua peserta didik dan semua metode tidak bisa digunakan untuk satu peserta didik. Maka dari itu guru harus menerapkan metode sesuai dengan kondisi dan suasana hati para peserta didik.
- Setelah materi sudah diberikan, hendaknya guru memberikan evaluasi dalam bentuk pertanyaan lisan ataupun tulisan kepada peserta didik untuk mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah berhasil atau tidak dan apakah metode tersebut cocok untuk semua peserta didik yang memiliki karakter dan cara belajar yang lain pula.
- Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan cara pemberian nilai dan catatan kecil, maka guru bisa mengukur sejauh mana metode yang telah ia gunakan sudah sesuai dengan peserta didik atau tidak. Jika metode tersebut tidak berhasil, maka dari penilaian yang ada guru bisa mengubah metode pembelajaran dan jika metode tersebut berhasil dan sesuai dengan peserta didik, maka metode tersebut bisa digunakan secara terus menerus namun harus tetap mengalami perubahan yang signifikan
- Memberikan penghargaan kepada peserta didik sebagai bentuk kepedulian guru. Penghargaan yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk benda, tapi bisa juga dalam bentuk pujian.
Langkah-langkah yang telah saya paparkan di
atas bukan hanya bisa dilakukan oleh seorang guru saja, namun bisa juga
digunakan oleh semua pendidik yang bukan berprofesi sebagai guru. Semoga ulasan
di atas bermanfaat bagi anda.
“Makes
everything in the earth to be a teacher”.
Comments
Post a Comment