Dari Modal 200.000, Pengusaha Kuliner Asal Mataram Ini Mampu Menembus Pasar Besar Melalui Bimbingan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

Tidak bisa dibantah bahwa setiap daerah memiliki tradisi kuliner sebagai ciri khas yang tidak bisa dilupakan lidah. Tidak terkecuali untuk daerah Lombok. Sajian berbagai olahan makanan pedas berbalut gilingan cabai dan bumbu rempah adalah ciri khas kuliner Lombok, seperti Pelecing, Ares, Ayam Taliwang, dan lain-lain. Sesuai dengan arti nama pulau ini, yakni “cabai”. Kuliner khas lombok juga banyak diminati oleh orang luar daerah hingga orang luar negara. Lalu, bagaimana dengan bisnis kulinernya ? perkembangan kuliner lombok saat ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dan daerah sehingga mengakibatkan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) kuliner di lombok tidak merata bahkan mogok di tengah jalan.

Jum’at pagi kemarin tepatnya pada tanggal 6 Oktober 2017, saya dan 11 blogger Lombok lainnya mendapatkan kesempatan untuk melihat salah satu UKM Kuliner binaan YDBA di Jl. Batu Bolong No. 35 Pagutan, kawasan komplek Griya Indah Pagutan. Sambutan hangat dan senyum manis Ibu Wagini nyata kami rasakan ketika baru menginjakkan kaki di papin blok rumah si pemilik Catering Bu Kus ini. 

Ibu Wagini (pemilik catering Bu Kus)

Setelah beliau menceritakan perjalanan bisnisnya mulai dari modal yang hanya 200.000 hingga mampu mencuat ke pasar besar. Pengusaha catering ini mengawali karirnya pada 6 tahun yang lalu dengan berjualan soto di Taman Udayana Mataram saat Car Freeday. Beberapa tahun berjalan, catering yang dimiliki Ibu Wagini sekarang bisa menerima 2. 000 porsi/hari. Dengan pesanan yang sebanyak itu, Ibu Wagini dibantu oleh 34 orang diantaranya 9 karyawan tetap dan 25 freelancer

Stock barang catering Bu Kus

Bu Kus terus melakukan inovasi agar usaha cateringnya tidak statis, melainkan mampu memberikan kepuasan dan rasa penasaran customer terhadap kemajuan usahanya. Dari usaha catering ini, pihak YDBA membiayai sarjanawan hukum ini untuk menjalani sekolah memasak ke luar daerah hingga ke Jepang demi menggali kemampuan dan menumbuhkan inovasi Ibu Wagini agar catering miliknya mengalami perkembangan pesat. Beliau juga sering mendapatkan penghargaan atas inovasinya dalam mengelola usaha catering yang dijalani. Perjalanan catering Bu Kus hingga menjadi usaha yang mandiri dan berkelanjutan adalah salah satu manfaat yang diterima Ibu Wagini dari binaan YDBA melalui LPB Mataram. 

Sertifikat penghargaan catering Bu Kus

YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada tahun 1980 dengan filosofi “Berikan Kail, Bukan Ikan”. YDBA didirikan sebagai bentuk komitmen Astra untuk berperan aktif dalam membangun bangsa. Seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Darma, yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Berlandaskan operating values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible, dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandirian yang sustainable.


Setelah habis berbincang dengan banyak bersama Ibu Wagini, kami menhadiri acara Kick Off Sektor Unggulan UKM Kuliner LPB Mataram di Kantor PPKP Mataram. Pada acara ini, YDBA me-launching program sektor sektor unggulan di salah satu cabangnya yaitu Lembaga Pengembangan Bisnis Mataram, Nusa Tenggara Barat. Hendry C. Widjaja selaku ketua YDBA menyampaikan peluang kesuksesan pariwisata tidak terlepas  dari kulinernya yang berperan sebagai kenangan atau oleh-oleh ketika pulang liburan dengan melibatkan 35 UKM yang beraksi di bidang kuliner seperti rumah makan, catering, dan makanan siap saji. Program pembinaan yang dilakukan akan berupaya untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, produktivitas, standarisasi mutu hasil, serta memperluas jangkauan pemasaran produk.

Sebagai langkah pembinaan di daerah, YDBA  dan Grup Astra mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berjumlah 12 LPB. Lokasinya berada di Mataram, Jakarta, Kutai Barat, Sidoarjo, Palembang, Kapuas Tengah, Tapin, Yogyakarta, Tegal, Paser, Pontianak dan Muara Enim. Saat ini, UKM kuliner Mitra LPB Mataram yang tergabung ke dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) Cabe Rawit telah berhasil memasuki pasar beberapa outlet Indomaret di Mataram melalui makanan siap saji. Penutupan acara diselenggarakan dengan penandatanganan nota kesepakatan oleh Pak Hendry dan Bu Lindrawati selaku koordianor LPB Mataram, dan Bu Wagini selaku perwakilan UMKM. Nota ini adalah bentuk komitmen bersama untuk mngembangkan UMKM Kuliner di Mataram dan sekitarnya.

Pasca Penandatanganan nota


Comments

Popular posts from this blog

KESEHATAN ANAK : Hindari Kebiasaan Buruk pada Rongga Mulut/Gigi

21st Century Online Bootcamp by Sprout Academy SEA

Masjid Klenteng Al Ridwan