Mengunjungi Pameran Lukisan Tiga Generasi Perupa - NTB

Sejak kecil saya sangat tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seni, terutama pada seni lukis. Seni lukis merupakan salah satu seni rupa murni yang digunakan oleh manusia sebagai media pengungkapan rasa. Setiap orang seringkali menyatakan pandangannya terhadap benda-benda kreasi yang mengandung nilai-nilai estetik. Komponen - komponen pembentuk karya seni dengan citra warna dan bentuk yang indah mampu mempengaruhi penikmat seni untuk memilikinya. Secara tidak sadar, hasil kreasi tersebut telah menciptakan kondisi psikis yang baik melalui kontak visual.

Dream 2 "Lalu Syaukani"

Sebagai bentuk ketertarikan, beberapa hari yang lalu saya bersama rekan-rekan sejawat mengunjungi pameran lukisan tiga generasi bertajuk "The Rim of Time -- Tepian Masa" yang diselenggarakan pada 17 - 24 Agustus 2017 di Hotel Santika, Mataram. Tema ini adalah refleksi warna dasar dalam pemikiran kosmologis berbagai entitas budaya di Nusantara, khususnya di NTB. Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pameran ini menampilkan karya-karya tiga orang perupa NTB yakni, H. Lalu Agus Fathurrahman, Lalu Syaukani dan Wisnu Aji Kumara dengan bantuan Lembaga Rowot Nusantara Lombok.

Penghibur jiwa "Wisnu Aji Kumara

Tepian Masa adalah pernyataan kesadaran seakan-akan setiap saat adalah batas akhir yang ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa. Kesadaran bahwa generasi terus tumbuh dan hidup pada zamannya dengan tantangan dan pemikirannya sendiri. Tiga generasi dalam tajuk pameran ini bukan dilihat dari kronologi zaman dan era yang berbeda, melainkan perbedaan usia, pengalaman, perspektif serta referensi yang digunakan sebagai eksistensi berekspresi.

Dream 1 "Lalu Syaukani"

Beberapa menit setelah berkeliling di area pameran, pandangan saya selalu terfokus pada satu lukisan dengan gaya impresif milik Lalu Syaukani. Pelukis asal Ampenan ini menghadirkan lukisan-lukisan dengan warna-warna memblur yang menggugah tema-tema pemberontakan tradisi terhadap kewenangan peradaban yang dimobilisasi kapitalisme. Lukisan ini adalah salah satu isyarat dari tepian masa bagi masyarakat dalam menerima kehadiran perubahan yang sangat kontras secara terpaksa. Tentu saja karya ini merupakan manifestasi atas kepeduliannya yang tertuang dalam wadah kreativitas.

Pintu "Agus Fn"

Dari pergelaran pameran lukisan ini menunjukkan bahwa betapa antusiasnya sang pelukis berpartisipasi dalam meghidupkan budaya dan tradisi lokal yang menjadi suatu identitas tertentu. Oleh karena itu, sangat diperlukan apresiasi dari berbagai komponen bangsa atas kerja keras seniman nusantara.

Comments

  1. suka tulisannya. mahir banget dalam mengolah kata. cocok nulis artikel. saya kapan ya bisa buat seperti ini? o ya, lukisan paling atas kayaknya lagi megang leptop. apa janga-jangan lukisan itu mengibaratkan kalau orang-orang sekarang di jajah sama gdget? hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah baca artikel saya bang
      Kita masih sama-sama belajar hehe
      O iya, besok saya bakal nulis artikel bertema "gadget" juga 😀

      Delete
    2. bervariasi juga bagus. biar rame. kayak punya saya. hehe... itu lantaran memang agak susah bahas satu pokok doang.

      Delete
    3. Saya juga sengaja buat judul blog biar sesuai sama isi-isinya. So, gk perlu depend sama satu tema doang hehe

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KESEHATAN ANAK : Hindari Kebiasaan Buruk pada Rongga Mulut/Gigi

21st Century Online Bootcamp by Sprout Academy SEA

Masjid Klenteng Al Ridwan