Seberapa Besar Kesalahan Afi ?

Maknawi.com

Masih ingat dengan Afi Nihaya Faradisa ? Yup, seorang gadis berusia 18 tahun asal jawa timur yang baru-baru ini menjadi tokoh viral di media massa karena beberapa tulisannya yang mampu menjadi magnet sehingga menciptakan sorotan di berbagai khalayak terutama bagi para netizen. Salah satu tulisan tersebut yakni tulisan dengan judul “Belas Kasih Dalam Agama Kita” yang ia update pada bulan Mei lalu di akun facebooknya. Tentunya tulisan ini mendapat berbagai reaksi dan tanggapan dari netizen, mulai dari yang memberi semangat hingga yang ada yang menghinanya.

3 hari yang lalu, berita tentang siswi lulusan SMA ini semakin menjadi panas dan riuh ketika tulisannya yang berjudul “Warisan” mendapatkan berbagai cemooh dan tanggapan negatif dari netizen karena tulisan tersebut dikabarkan adalah hasil dari plagiarisme. Media massa mulai heboh ketika Afi mengakui dan meminta maaf atas tindakannya yang dianggap telah menipu semua orang dengan tidak mencantumkan sumber atau referensi dari tulisan yang telah ia buat. Disamping itu, Afi juga sudah menjelaskan bahwa tidak semua kalimat pada tulisan “Warisan” adalah hasil plagiarisme, namun ia juga menambahkan beberapa paragraf  yang merupakan gagasan pribadinya. Afi juga sudah terbiasa menulis berbagai macam topik di statusnya.

Berdasarkan peristiwa tersebut akhirnya banyak netizen melahirkan persepsi negatif terhadap Afi, namun tidak sedikit juga yang masih memberi dukungan dan simpati. Berdasarkan perspektif pribadi, saya tidak perduli tentang aksi plagiarisme yang dilakukan Afi, melainkan saya hanya terfokus pada substansi tulisannya. Cara mengolah substansi itulah yang kemudian kerap menciptakan kubu pro dan kontra. Sebenarnya Afi hanya ingin menyampaikan aspirasinya dalam menanggapi suatu problematika sosial yang ia diwujudkan dalam bentuk susunan huruf. Hal inipun tentunya bertujuan untuk menciptakan pola pikir masyarakat yang lebih dinamis sehingga tidak terikat pada pemikiran dogmatis.

Aksi plagiarisme yang dilakukan afi bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan secara esensial. Tidak perlu ditanggapi dengan berlebihan yang justru bisa memperburuk masalah yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. Selain itu, Afi juga tidak melakukan hal yang merugikan pihak manapun. Lagipula Afi hanya berusaha mengembangkan bakat menulis yang ia miliki sejak dulu. Let’s being an open minded, jangan terlalu sering mengambil sesuatu secara mentah tanpa diolah terlebih dahulu karena sesuatu yang digunakan tanpa olahan akan menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Dengan adanya generasi bangsa yang mampu mengembangkan diri secara positif, kenapa kita mesti menghujat dan malah menurunkan semangat mereka ? Biarkan mereka berkembang dengan cara mereka sendiri selama itu tidak merugikan dan mengganggu ketertiban yang ada. 

Comments

Popular posts from this blog

KESEHATAN ANAK : Hindari Kebiasaan Buruk pada Rongga Mulut/Gigi

21st Century Online Bootcamp by Sprout Academy SEA

Masjid Klenteng Al Ridwan