Guru : Kebutuhan atau Keinginan ?

Guru merupakan salah satu profesi yang diminati oleh banyak orang, khususnya di Indonesia. Guru adalah seorang pengajar yang mengajar di lembaga formal yakni sekolah yang memiliki status pendidikan minimal sarjana.

Guru Tetap

Guru tetap yakni guru yang telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan pihak yang berwenang serta telah termasuk dalam Calon Pegawai Negeri Sipil. Selain itu gaji guru tetap ini dihitung perbulan. 

Guru Honorer

Guru honorer ini adalah guru yang tidak tetap mengajar di sekolah dan gajinya dihitung per jam pelajaran. Guru honorer belum termasuk dalam Calon Pegawai Negeri Sipil, serta harus menunggu pengangkatan golongan oleh pihak berwenang hingga ke tingkat PNS (Pegawai Negeri Sipil) melalui jalur honorer. Tidak sedikit pula guru honorer yang melalui jalan siluman demi terangkatnya pangkat yang mereka miliki. Mengapa dikatakan siluman ? Karena mereka memanfaatkan surat keterangan dari pihak berwenang yang tidak bertanggungjawab dan tentunya prosedur semacam ini melanggar aturan undang-undang guru di Indonesia.

Mengenai definisi dua golongan guru diatas, mimin jadi teringat kalau mimin adalah calon guru (insyaallah hehehe). Di umur yang ke-20 (tua bener) ini mimin akan beranjak ke semester IV Prodi PAI di Fakultas Tarbiyah, Kampus II IAIN Mataram, yang tentunya mimin harus memikirkan matang-matang dan mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai macam karakter anak didik yang bakal mimin ajar besok. Terkait dengan profesi guru yang berimplikasi pada prodi yang mimin ambil, sebenarnya mimin sama sekali gk ada niat buat ambil prodi ini dan tentunya gk ada tujuan untuk menjadi seorang tenaga pendidik karena setau mimin menjadi tenaga pendidik itu nantinya bakal mempunyai tanggung jawab yang besar, baik itu terhadap dirinya maupun orang lain. Dengan bertambahnya umur, maka pemikiranpun semakin dinamis. Berhubung Ayah mimin adalah seorang guru dan dari beliaulah mimin banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tentang berbagai macam prosedur dan seluk beluk jika menjadi seorang guru. Ternyata menjadi guru itu bukan perkara yang mudah. Banyak tahapan dan kesabaran yang diperlukan demi terwujudnya profesionalitas keguruan. Dari situlah mimin merasa lebih termotivasi untuk menghargai profesi keguruan.

Beberapa minggu yang lalu, mimin mendapatkan tugas Ujian Akhir Semester (UAS) dalam bentuk Ujian Praktik di mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI. Tugas tersebut adalah Praktik Metode Pembelajaran. Mimin ditugaskan untuk membuat "Skenario Pembelajaran" terlebih dahulu sebelum mempraktikkan metode pembelajaran dengan menyampaikan materi bebas dan tugas tersebut dikumpulkan dalam bentuk video recording.




Dari tahapan membuat skenario sampai tahapan finishing of video recording, mimin merasa ada kebanggaan yang besar sekaligus bercampur dengan kelelahan otak dan tenaga. Proses tersebut secara langsung meningkatkan keinginan mimin untuk lebih menghargai profesi seorang guru dan tidak berspektif bahwa profesi tersebut semata-mata hanya sebuah kebutuhan yang harus dikejar. Melalui proses UAS Metodologi itulah mimin dapat mengambil pelajaran untuk lebih menghargai sebuah profesi jika tidak ingin memaksakan kehendak yang dimiliki orang lain maupun diri sendiri.

"Doing everything that you love and never depend on anything else"


Comments

Popular posts from this blog

KESEHATAN ANAK : Hindari Kebiasaan Buruk pada Rongga Mulut/Gigi

21st Century Online Bootcamp by Sprout Academy SEA

Masjid Klenteng Al Ridwan