Surat Anak Untuk Orangtua

Anak adalah makhluk turunan dari orang tua yang sedang mengalami masa perkembangan biologis dan mental. Banyak orang yang menyatakan bahwa anak adalah titipan atau karunia dari Tuhan sehingga orangtua merasa hidupnya bahagia karena kehadiran seorang anak yang menjadi pelengkap dalam membangun sebuah rumah tangga. Sebagai rasa syukur, maka orangtua memberikan segala bentuk kasih sayang untuk anak mulai sejak ia keluar dari rahim hingga benar-benar terlepas dari tanggung jawab orangtua.

bersamaislam.com

Tidak sedikit orangtua memiliki cita-cita melestarikan pemikiran dan tradisi nenek moyang kepada anak mereka. Hal ini terjadi karena anak dikonotasikan sebagai “generasi penerus”, bukan “generasi pengubah” masa depan. Seiring perputaran waktu, anak akan mengalami perubahan tinggi badan, pola pikir, dan penampilan sesuai keadaan zaman yang mereka hadapi. Dengan segala perubahan itu, tidak diragukan lagi bahwa pemikiran orangtua akan bertolak belakang dengan pemikiran anak. Pertentangan pemikiran menimbulkan perilaku orangtua yang sewenang-wenang mengendalikan kaki tangan anaknya demi mewujudkan keinginan mereka. Seringkali orangtua menganggap perlakuan tersebut demi kebaikan anak, tapi nyatanya malah menghancurkan mimpi dan harapan anak. Tindakan otoriter yang diterapkan orangtua mampu memenjarakan jiwa anak yang berperan sebagai identitas diri.

Orangtua begitu ambisius dalam mencapai target sampai melupakan hak anak dalam menentukan pilihan mereka sendiri. Tidak ada ruang gerak bagi anak untuk berekspresi sehingga banyak anak yang kabur dari rumah bahkan mengalami cacat mental. Padahal orangtua sadar tentang posisi anak sebagai karunia dari Tuhan. Karunia artinya “belas kasih”. Belas kasih tersebut berupa titpan insan sempurna  yang  harus dijaga dengan hati-hati. Bagaimana jadinya jika titipan yang diamanahkan Tuhan malah digunakan demi mewujudkan keegoisan yang mampu menghancurkan pemberian itu sendiri ? Bukannya suatu pemberian seharusnya diberikan kasih sayang penuh serta dirawat dengan sebaik mungkin. Ini tidak lain adalah bentuk syukur dan apresiasi atas apa yang sudah diberikan.

Sebenarnya, fungsi orangtua hanya memberikan arahan dan lingkungan yang layak bagi anak. Biarkan anak menikmati kehidupan tanpa terikat oleh kepentingan orangtua. Kebebasan berekspresi dapat membangun kreatifitas anak. Mengingat anak merupakan makhluk hidup yang dapat mengendalikan diri sendiri, maka anak akan keberatan jika dijadikan boneka oleh siapapun. Anak bukan barang milik personal yang bebas digunakan sesuai kehendak, tapi anak juga manusia yang memiliki hak untuk memilih masa depan.  Seperti sajak indah milik Kahlil Gibran berjudul “Anakmu Bukan Milikmu” yang menolak penguasaan penuh orangtua terhadap anaknya.

Anakmu Bukan Milikmu

Mereka putra-putri Sang Hidup
Yang rindu pada dirinya sendiri
Lewat engkau mereka lahir,
Namun tidak dari engkau.
Mereka ada padamu,
Tapi bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu,
Tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu,
Sebab mereka memiliki alam pikiran sendiri.
Kau patut berikan rumah untuk raganya,
Tapi tidak untuk jiwanya,
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
Yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka,
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur.
Pun tidak tenggelam di masa lampau.
Kau adalah busur, dan anak-anakmu adalah anak panah yang meluncur.
Dia melawanmu dengan kekuasaan-Nya,
Hingga anak panah itu melesat jauh dengan cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemurah,
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.
Sebagaimana Ia mengasihi busur yang mantap.

Syair diatas berisi tanggapan Gibran bagaimana seharusnya orangtua dalam mendidik anak-anak mereka. Anak bukanlah milik orangtua, melainkan hanya titipan Tuhan. Sudah menjadi kewajiban orangtua untuk menjaga titipan ini dengan memberikan kasih sayang dan pendidikan yang nyaman, bukan ancaman.  Pemikiran boleh berbeda, tapi dukungan orangtua terhadap anaknya adalah tindakan paling bijaksana yang pernah ada di dunia.

Comments

  1. Meliuklah dengan suka cita, tapi ingat, targetmu tetaplah Jannah 😊

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KESEHATAN ANAK : Hindari Kebiasaan Buruk pada Rongga Mulut/Gigi

21st Century Online Bootcamp by Sprout Academy SEA

Masjid Klenteng Al Ridwan